Selasa, 03 Mei 2011

Pernikahan Ibas-Aliya, Pesta Jangan Overspent!

Ibas dan Aliya
Berbagai pihak memuji kesederhanaan yang ditampilkan Royal Family pada pernikahan Kate Middleton dan Pangeran William. Namun tak sedikit yang mengkritik dan mulai menghitung biaya. Bagaimana semestinya pernikahan putra Presiden RI?

Usai menggelar lamaran bulan lalu, putra kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dan Siti Ruby Aliya Rajasa berencana menikah pada November mendatang. Harapan besar ditumpukan pada bentuk pesta yang ideal bagi keduanya.

“Seorang anak presiden atau pejabat akan memberi pengaruh bagi masyarakat. Sebaiknya, sesuaikan dengan kondisi Indonesia. Kalaupun pesta, bukan sesuatu yang overspent. Sampai batas mana sih kita mau menampilkan diri? Pantas enggak melakukan sesuatu yang menurut orang tidak pantas?,” kata Henry Tjhai, Brand Manager L’Oreal Professionnel berbincang dengan okezone usai peluncuran “K-Pop Color” di Benihana Restaurant, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, Selasa (3/5/2011).

Henry menuturkan, perhelatan Royal Wedding Kate-William lalu merupakan bentuk keprihatinan keduanya pada kondisi perekonomian Inggris.

“Padahal dengan gelar kebangsawanannya, mereka bisa menghelat pesta pernikahan yang glamor. Tapi, kondisi resesi Inggris tidak memungkinkan. Betapa nantinya orang akan mengkritik dan mulai berhitung berapa biaya pernikahan yang dikeluarkan,” imbuhnya.

“Yang simpel kayak kemarin aja dikritik, apalagi kalau lebih mewah lagi,” tukasnya.

Jumat pekan lalu, Kate menampilkan riasan yang natural, dengan rambut dibiarkan tergerai, tanpa sentuhan yang berat. Gaun pengantin Kate juga dirancang oleh desainer asli Inggris.

“Apa yang dia pakai menjadi simbol modernisasi kultur Inggris. Bandingkan dengan Indonesia yang punya flow dan pakem lebih banyak. Secara garis besar, Asia memang memiliki nilai kebudayaan yang sangat kental dibanding Eropa. Tidak hanya Indonesia, tapi juga Jepang, China, Korea,” ujarnya.

Dan meski dikelilingi pakem ketat, menurut Henry, Kate dan William masih mampu menampilkan karakter diri yang simpel dan jiwa muda yang tidak ingin dibatasi.

“Kita tahu, monarki punya banyak peraturan yang harus dipatuhi, tanpa mengurangi rasa hormat kepada pihak kerajaan, Kate dan William ingin menampilkan diri bahwa inilah kami, tanpa berlebihan, apa adanya. Mereka tidak ingin didikte, apalagi usianya masih muda,” lanjutnya.

Henry memandang, gaun dan riasan pernikahan yang simpel Kate akan menjadi tren menarik.

“Kate klasik, lebih enak dilihat, dan anggun. Karena semakin ke sini, kita tahu bahwa kita harus nyaman dengan diri sendiri. Orang memilih busana yang semakin simpel,” katanya.

Sumber : lifestyle.okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates