Minggu, 10 April 2011

7 Kali Merampok untuk Danai Aksi Teror

Pelaku Teror, merampok cara tercepat peroleh dana
Tgk Rizal alias Abon alias Saifullah (27), tersangka perampok Toko Emas Subur Baru, Lhoksukon, Aceh Utara, mengaku sebagai anggota jaringan teroris dan terlibat dalam aksi bersama Fadli Sadama dan Wilawarman atau Ustad Tagor.

Tgk Rizal juga mengaku merampok di Bireuen dan Aceh Utara untuk membeli senjata dan akan membentuk jamaah jihad dengan target utama warga nonmuslim.

Seperti diberitakan, jajaran Polda Aceh menangkap lagi dua tersangka perampokan bersenjata api di Toko Mas Subur Baru, Lhoksukon, yang terjadi 24 Januari 2011.

Perampokan itu gagal karena di toko tersebut ada seorang polisi berbaju dinas. Akhirnya, empat anggota komplotan yang masing-masing menenteng senjata laras panjang kabur sambil melepaskan tembakan ke udara.

Sebelumnya, pada 2009, Toko Emas Subur Baru Lhoksukon juga menjadi sasaran perampokan komplotan bersenjata api, sehingga pemiliknya, Zulkarnain, sangat trauma.

Apalagi pada kasus 2009, istri Zulkarnain bernama Tirahmah, tewas. Pada awal Februari 2011, polisi menangkap Mansur alias Teungku Aceh alias Abu Aceh selaku tersangka perampok Toko Emas Subur Baru.

Selanjutnya, pada Selasa 15 Februari 2011 anggota Reskrim Polres Aceh Utara menembak mati Kamaruzzaman alias Komar (35). Menurut polisi, Komar diduga aktor utama dalam sejumlah aksi perampokan toko emas di wilayah hukum Aceh Utara, termasuk Toko Emas Subur Baru, Lhoksukon.

Dalam perkembangan terbaru, sebagaimana dikatakan Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Farid Ahmad, pihaknya telah menangkap dua lagi tersangka perampokan Toko Emas Subur Baru, yaitu Tgk Rizal dan Kumbang.

Polisi juga menyita barang bukti sepucuk senjata api AK-56. Nah, dari tersangka bernama Tgk Rizal itulah polisi mendapat pengakuan mengejutkan. “Mereka merampok untuk membeli senjata guna membentuk jamaah jihad.”

Menurut pengakuan tersangka kepada polisi, mereka meyakini aksinya diperbolehkan dalam agama Islam.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE didampingi Kasat Reskrim AKP Erlin Tang Jaya, dan Kabid Humas Ipda Zam Zami A dalam konferensi pers di Mapolres Aceh Utara, Sabtu (9/4/2011) lalu mengatakan, Tgk Rizal dan rekannya, Kumbang ditangkap di Pasar Lambaro, Aceh Besar, 8 April 2011.

“Tgk Rizal ini otak pelaku perampokan yang kami buru selama ini. Sedangkan si Kumbang tak langsung terlibat dalam perampokan Toko Emas Subur Baru. Dia hanya ikut merencanakan. Sebelum merampok Toko Emas Subur Baru, senjata api disimpan di rumah si Kumbang,” kata AKBP Farid.

Ketika menangkap Tgk Rizal, polisi menyita satu pucuk senjata api AK-56 plus 25 peluru aktif. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Tgk Rizal terlibat dalam tujuh aksi perampokan di Aceh.

Catatan Kejahatan Kapolres Aceh Utara merinci, tersangka ikut terlibat perampokan Bank BRI Kuta Blang, Bireun pada 12 Mei 2007 bersama Fadli Sadama yang kini mendekam di tahanan Mabes Polri.

Setelah itu, pada September 2010, Tgk Rizal merampok Bank BRI Unit Lhok Nibong, Aceh Timur bersama tiga rekannya dengan menggunakan senjata api AK-56.

Namun, aksi itu gagal dilakukan karena ada polisi di dalam bank tersebut dan menembak mati satu rekan Tgk Rizal. Sedangkan seorang pelaku lainnya berhasil kabur dan hingga kini masuk DPO Polres Aceh Timur.

Pada 2010, Tgk Rizal juga merampok Toko Grosir Sari di Matang Geulumpang Dua, Bireuen dengan memboyong uang Rp 1,8 juta.

Berikutnya, pada November 2010, Tgk Rizal juga ikut membantu melarikan empat tahanan narkoba dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lhokseumawe.

Atas jasanya itu, pelaku mendapatkan uang Rp 20 juta. Tgk Rizal juga merampok SPBU Simpang Paya Meuneng, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Desember 2010.

Dalam aksi itu dia membawa uang Rp 3,8 juta. Selanjutnya, merampok Toko Emas Arifin Risyad di Matang Geulumpang Dua, Bireuen dan berhasil membawa kabur uang Rp 700 juta.

Sedangkan yang ketujuh, pada 24 Januari 2011, Tgk Rizal cs mengincar Toko Emas Subur Baru Lhoksukon, namun gagal karena kepergok seorang anggota polisi, yaitu Briptu Victor.

“Dalam aksi merampok toko emas di Lhoksukon, pelaku menggunakan senjata api AK-56 dua pucuk dan satu pucuk AK-47,” ungkap Kapolres Aceh Utara.

Kapolres menyebutkan, khusus untuk kasus percobaan perampokan Toko Emas Subur Baru, polisi telah menahan Tgk Aceh. Tersangka lainnya, Kamaruzzaman alias Komar tewas ditembak, karena melakukan perlawanan.

“Artinya, dari empat pelaku percobaan perampokan itu, kami sudah berhasil menangkap dua, yakni Tgk Aceh dan Tgk Rizal, satu orang tewas yaitu Komar. Sedangkan seorang lagi, Munizar alias Aguswandi alias Cek Guh alias Kobra, masih diburu,” ujar AKBP Farid BE.

Tgk Rizal kepada polisi mengaku, senjata api laras panjang AK-56 memang miliknya. Dia membeli senjata itu dari warga Aceh Timur seharga Rp 20 juta.

“Saya gunakan senjata itu untuk merampok. Tapi saya tak pernah menembak orang. Saya hanya menakut-nakutinya saja,” sebut Tgk Rizal yang dihadirkan dalam konferensi pers. “Saya siap menjalani proses hukum,” tutur Tgk Rizal sambil meninggalkan ruangan konferensi pers.

Sumber : regional.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates