Jumat, 08 April 2011

20 Persen Pasien Kanker Paru Terus Merokok

Ilustrasi
Meski merokok bisa memperburuk penyakit namun sekitar 20 persen pasien kanker paru, demikian juga keluarganya nekat melanjutkan kebiasaannya itu. Kebanyakan pasien berkilah sudah terlambat untuk berhenti merokok.

"Sebagian besar beralasan penyakit mereka sudah terlanjur parah jadi tak ada untungnya berhenti merokok," kata Kathryn E.Weaver, dari Wake Forest Baptist Medical Center.

Padahal, imbuh Weaver, banyak manfaat yang diraih jika pasien langsung meninggalkan hobi menghisap rokok, antara lain respon tubuh terhadap pengobatan membaik, demikian juga angka harapan hidup dan kualitas hidupnya.

Dalam penelitiannya Weaver mengamati 742 pasien kanker dan keluarganya. Ia menemukan 18 persen pasien gagal meninggalkan kebiasaannya merokok meski mereka menderita penyakit itu akibat rokok.
Sementara itu pada pasien kanker kolorektal yang tidak punya kaitan kuat dengan penggunaan tembakau, ditemukan 12 persen pasien yang membandel. 

Sedangkan pada pihak keluarga pasien kanker paru, 25 persennya tetap merokok dan 20 persen keluarga pasien kanker kolorektal. Sebagian besar keluarga yang terlibat dalam penelitian ini adalah para istri dan rata-rata berusia pertengahan.

Meneruskan kebiasaan merokok akan meningkatkan risiko terkena kanker lain dan mengurangi keampuhan terapi pengobatan. Alasan lain untuk berhenti merokok sebenarnya adalah menyembuhkan penyakit sesak napas karena kanker paru biasanya disertai penyakit paru obstruktif kronik. 

Penelitian juga menunjukkan nikotin akan menghambat efek kemoterapi sehingga keganasan kanker sulit dicegah.

"Nekat terus merokok bisa berdampak serius pada paru. Pasien bisa menderita batuk berdarah, gangguan tidur, kelelahan, serta kehilangan nafsu makan. Kehilangan rasa percaya diri dan depresi juga mungkin terjadi," kata Janine Cataldo, asisten profesor dari Universitas California di San Francisco.

"Orang yang berhenti merokok kebanyakan langsung merasakan kualitas hidup yang lebih baik," imbuhnya.

Sumber : health.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates